Judul: Dadamu Serumpun Pohon
Penulis: Efen Nurfiana
Ukuran: 14×21 cm
Halaman: xxiv + 50 hlm
ISBN: –
Sinopsis:
“…penggunaan pronomina pesona ”kau” dan “aku” serta pronomina posesiva “-mu” dan “-ku” memang menjadikan puisi-puisi Efen sebuah rumah yang individual. Namun, ia juga sering menyebut “kita”: mungkin itu cara Efen mengajak pembaca menempati “bilik-bilik hati” di rumahnya agar taksunyi. Puisi Efen itu penuh pesona, apalagi ketika berbicara “tubuh” dan “perempuan”: sangat intim meski “ia [seolah] telah memutuskan berjalan sendirian di antara seluruh malam dan jalan menuju Tuhan”-nya.
Dr. Ganjar Harimansyah, M.Pd., – Pembaca dan Peneliti Sastra
Puisi-puisi yang sebenar-benarnya puisi, selalu menganggu pikiran dan perasaan. menggelisahkan! Lalu muncul rasa penasaran: apa yang hendak disampaikan? Begitulah, membaca puisi-puisi Efen Nurfiana, saya seperti diceburkan pada dunia kecamuk. Secara tekstual, rasanya tidak sulit-sulit amat memahaminya. Tetapi di sebaliknya dan belakang itu? Ada kesan tegas dan akas. Teks seperti memaksa saya mencari konteksnya, mengaitkan dengan berbagai peristiwa yang abu-abu, tersamar, penuh sinyal: liar dan lembut. Inikah yang disebut misteri ketika kita sampai pada sentuh estetik? Saya tak kenal Efen Nurfiana. Tapi puisi-puisinya dalam buku ini seperti menarik saya untuk lebih jauh berkenalan dengan dunia keperempuanan yang multidimensional. Ya!
Maman S Mahayana, – Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia,
Sastrawan, Kritikus Sastra.
Ulasan
Belum ada ulasan.