Judul: Internalisasi Karakter Peserta Didik Dalam Interaksi Belajar Digital
Penulis: Dr. Samsu Somadayo, M.Pd dan Dr. Heru Kurniawan, M.A.
Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2023
Hak Cipta ada pada Penulis                Â
ISBN:
Editor: Suci Wulandari
Perancang Sampul: Rafli Adi Nurgroho
Layout: Rafli Adi Nugroho
Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir
Karangklesem Rt 07 Rw 05 Purwokerto Selatan, Banyumas
E-mail: wadaskelirpublisher@gmail.com
Layanan sms/wa: 0895349855554
Cetakan 1, Mei 2023
14 x 21 cm
Sinopsis :
Buku ini merupakan hasil kajian kritis tentang fenomena internalisasi karakter peserta didik dalam konteks belajar di ruang virtual melalui interaksi digital. Fenomena yang diinisiasi atas kenyataan interaksi belajar di dunia pendidikan saat ini yang tidak bisa lepas dari perangkat digital. Memang, pada mulanya perilaku interaksi belajar dengan menggunakan perangkat digital berawal dari keterpaksaan budaya karena Pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 yang telah memaksa kita untuk belajar dari rumah melalui ruang kelas virtual dengan interaksi digital. Tentu saja, pada mulanya kita menolak kenyataan itu. Kita menganggap bahwa substansi pendidikan itu tatap muka di ruang kelas dengan interaksi belajar secara langsung. Transformasi pengetahuan, keterampilan, dan karakter dalam belajar harus dilakukan secara langsung, tanpa perantara digital. Namun, apapun asumsi kita saat itu, Pandemi Covid-19 yang berlangsung selama dua tahun lebih memaksa kita untuk mau menerima budaya baru, budaya belajar di ruang virtual dengan interaksi digital. Kurang lebih dua tahun Pandemi Covid-19 mewabah, kita telah dipaksa untuk belajar dari rumah. Belajar di ruang virtual dengan melakukan interaksi digital. Tentu saja, pada mulanya riak persoalan muncul. Mulai dari persoalan teknis, kesehatan, psikologis, hingga sosial, dan budaya. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan kenyataan yang membiasakan kita belajar dengan berinteraksi menggunakan digital. Seiring dengan keahlian kita dalam penguasaan digital yang semakin ahli, maka adaptasi psikologis dan sosial kita, serta pembentukan budaya digital dalam belajar, lamalama dapat diterima dengan baik. Akhirnya kita semua menikmati belajar di ruang virtual dengan interaksi digital. Tidak hanya menikmati, bahkan sampai pada titik keharusan dan kecanduan. Ketika Pandemi Covid-19 terus melandai, korban sudah berada di titik yang terendah, yang puncaknya ditandai dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), maka kegiatan belajar di sekolah sudah bisa dilakukan secara total di ruang kelas dengan interaksi belajar secara langsung. Tetapi pada kenyataannya kita tetap tidak bisa lepas dari belajar di ruang virtual dengan interaksi digital. Bertemu dan belajar di ruang virtual dengan interaksi digital pun menjadi harihari yang tidak bisa dipisahkan dalam budaya sekolah kita, sekalipun interaksi belajar secara langsung sudah diperbolehkan. Ini artinya bahwa belajar di ruang virtual dengan interaksi digital menjadi bagian aktivitas sosial dan budaya yang tidak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan kita saat ini. Dari sini kita sangat memahami bahwa belajar di ruang virtual dengan interaksi digital telah menjadi perilaku sosial dan budaya peserta didik saat ini. Perilaku belajar dalam dunia pendidikan telah berubah. Di manamana proses kegiatan belajar tidak bisa dilepaskan dengan ruang kelas virtual dan interaksi digital. Persoalannya kemudian adalah apakah karakter peserta didik kita sudah selaras dengan budaya belajar di ruang virtual dengan interaksi digital saat ini? Karakter peserta didik seperti apa yang diperlukan dalam budaya belajar di ruang virtual dengan interaksi belajar yang serba digital? Bagaimana mentransformasi dan menginternalisasikan karakter peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan budaya belajar di ruang virtual dengan interaksi digital saat ini? Ketiga persoalan inilah yang menjadi dasar pembahasan dan kajian dalam buku ini.
Ulasan
Belum ada ulasan.