Mendongeng Untuk Meningkatkan Perkembangan Moral Anak

Rp65.000

+ Free Shipping
Kategori:

Mendongeng Untuk Meningkatkan Perkembangan Moral Anak

 

Penulis:

Dr. Marwany, M. Ag. & Dr. Heru Kurniawan, M. A.

Copyright © Rumah Kreatif Wadas Kelir, 2023

Hak Cipta ada pada Penulis

ISBN:

Editor: Suci Wulandari

Penata letak dan Sampul: Rafli Adi Nugroho

Penerbit Rumah Kreatif Wadas Kelir

Karangklesem Rt 07 Rw 05 Purwokerto Selatan, Banyumas

E-mail: wadaskelirpublisher@gmail.com

Layanan sms/wa: 0895349855554

Cetakan 1, Mei 2023

14 x 21 cm

x + 169 hlm

Penerbit dan Agensi

Rumah Kreatif Wadas Kelir

Karangklesem Rt 07 Rw 05 Purwokerto Selatan, Banyumas

E-mail: wadaskelirpublisher@gmail.com

© Hak cipta dilindungi undang-undang

All Rights Reserved

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini

dalam bentuk apapun tanpa seizin dari Penerbit Rumah Kreatif

Wadas Kelir.

Sinopsi :

Bagi anak-anak, dongeng adalah cerita yang menakjubkan. Cerita yang mempesona. Bisa membuat anak seakan berada di negeri yang indah. Membuat anak membayangkan tokoh-tokoh dongeng yang lucu dan indah. Tidak heran, dongeng bisa membuat imajinasi anak hinggap di sebuah istana, kerajaan, hutan yang lebat, negeri bawah laut, awan, dan negeri entah berantah yang tiba-tiba mencul di benaknya. Negeri itu sangat indah, memukau, menakutkan, menyedihkan, dan lucu dengan berbagai kisah yang terjadi di dalamnya. Anak-anak pun tertawa, sedih, gembira, dan terharu. Dongeng membuat anak senang dan terhibur dengan hadirnya peristiwa imajinatif yang mengasyikkan. Anak menikmatinya dengan penuh kekaguman. Dan peristiwa dalam dongeng itu tersimpan rapi dalam benaknya. Bahkan, sampai dewasa anak selalu ingat. Sungguh inilah sihir menakjubkan dari dongeng buat anak-anak. Tidak heran bila saat kita mendongeng, dan anak mendengarkannya, maka mata anak berkedip-kedip, mulutnya melongo, dan wajahnya penuh perhatian. Itu karena anak sedang menikmati setiap kata yang keluar dari mulut kita dengan penuh perhatian yang mengasyikkan. Tidak hanya itu, melalui kata-kata yang kita ceritakan, sesungguhnya anak sedang berimajinasi dan membangun dunia yang diceritakan dalam pikirannya.

Mengolah dan menginterpretasikan dunia itu, dan menyimpannya rapi dalam benaknya. Hati anak pun mengatakan, “Sungguh itu dunia yang menakjubkan.” Di sinilah akal bekerja, imajinasi difungsikan, dan nalar dijalankan, sehingga mendengarkan dongeng sama dengan melatih pengetahuan, imajinasi-fantasi, dan perasaan anak-anak. Maka, mendongengkan cerita pada anak, idealnya menjadi keseharian orang tua karena mendongeng berarti memberi hiburan, ilmu, dan nilai yang bermanfaat bagi anak. Mendongeng berarti mendidik anak. Mendongeng adalah salah satu ekspresi kasih sayang orangtua yang memahami dunia anakanak karena hakikatnya anak-anak selalu menyukai dongeng. Anak-anak adalah homo fabulans (mahluk menyukai cerita) yang paling memukau. Tidak hanya anak-anak yang menyukai, orang remaja dan orang tua juga. Buktinya, kalau saya mengajar mahasiswa, bahkan bapak-bapak dan ibu-ibu, jika saya mendongeng, maka kelas menjadi senyap. Seluruh mahasiswa penuh animo. Mereka keasyikan mendengarkan dongeng saya. Kelas yang ramai menjadi diam. Semua mahasiswa larut dalam dongeng yang saya ceritakan. Wajah mereka menunjukkan ekspresi senang dan bahagia. Ini orang dewasa, bayangkan jika yang didongengi anak-anak, pasti lebih dari itu.

Oleh karenanya, sepertinya kita, sebagai orang tua, sepakat, kalau anak-anak kita lebih baik belajar dan mendapatkan kesenangan, imajinasi, dan nilai pendidikan dengan melalui dongeng daripada televisi atau permainan game. Ini terjadi karena mendongeng adalah budaya. Budaya yang secara empiris dan telah dibuktikan oleh nenek moyang kita efektif untuk mendidik anak. Namun, sepertinya budaya mendongeng sebagai cara untuk menghibur dan mendidik anak perlahan-perlahan mulai sirna. Orang tua, karena kemalasan dan kesibukannya, lebih nyaman meletakkan anaknya di depan TV untuk menonton tayangan atau bermain game daripada mendongeng. Implikasinya, dapat kita lihat, kehidupan anak-anak sekarang sarat dengan kekerasan, dewasa lebih dini, individualis, kesabarannya rendah, dan tidak memiliki daya tahan yang kuat. Dan ini adalah implikasi dari seringnya menyaksikan tayangan televisi dan game yang memang mencirikan tayangannya dengan hal demikian. Orangtua sudah saatnya berubah, kita bisa bercermin dari diri kita sendiri, kita pasti sangat antusias jika mendengarkan teman kita bercerita, apalagi anakanak. Kita bisa merasakan bahwa pada masa anak-anak kita hidup sangat damai dan penuh toleransi, dan salah satu sebabnya adalah kita dulu sering mendapatkan asupan dongeng yang bagus dari kakek dan nenek kita. Kita juga bisa melihat bahwa anak-anak yang terbisa dengan dongeng ia menjadi gemar membaca, menulis, dan memiliki tingkat kecerdasan yang bagus.

Inilah alasan nyata kenapa mendongeng harusnya menjadi kemahiran orangtua yang digunakan untuk mendidik anak-anaknya. Dari kenyataan inilah saya kemudian menulis buku ini. Buku yang saya tulis berdasarkan pengalaman dan riset kecil-kecilan atas kebisaan saya mendongeng untuk anak dan murid saya, yang kemudian saya perkaya secara teoretis. Dalam buku ini, keistimewaan mendongeng saya hubungkan dengan perkembangan penalaran moral anak. Secara empiris dan teoretis mendongeng dapat meningkatkan perkembangan moral anak. Mendongeng dapat digunakan sebagai cara untuk meningkatkan perkembangan moral anak. Mendongeng menjadikan anak untuk belajar nilai-nilai, memahami nilai-nilai, dan selanjutnya mengerti permasalahan-permasalahan moral yang hadir, dan cara menyelesaikannya. Artinya, melalui dongeng anak mempelajari rasionalisasi dan penalaran moral yang digunakan tokoh-tokoh hero dalam mengatasi permasalahannya. Dari sini anak-anak mendapatkan cara, nilai, dan pesan moral. Anak-anak menyerap nilai moral dalam cerita. Semakin banyak pesan moral yang dipahami, semakin meningkat juga perkembangan moralnya. Dari sinilah buku ini diharapkan kemanfaatannya.

Dimensi 14 × 21 cm

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Mendongeng Untuk Meningkatkan Perkembangan Moral Anak”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja